Anak perempuan yang berperilaku seperti anak laki-laki, istilah yang biasa kita kenal adalah anak “tomboy”. Anak yang tomboy, biasanya mempunyai jiwa yang seperti laki-laki ataupun ada juga yang hanya penampilannya yang meniru laki-laki, bahkan ada juga yang tingkahnya seperti laki-laki. Mengapa hal ini bisa terjadi demikian?
Proses anak menjadi tomboy, dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain: orang tua, lingkungan, teman sepermainan, dan siaran televisi. Saya menemukan kasus dimana seorang anak perempuan tentunya mendapati dirinya ingin menjadi seorang laki-laki, dan mirisnya lagi anak ini masih duduk di sekolah dasar. Ternyata penyebabnya adalah keinginan orang tua untuk mendapatkan anak laki-laki saat dia masih di dalam kandungan ibunya. Ditambah lagi dengan factor teman, lingkungan sekitarnya. Dia mempunyai teman sepermainan yang tomboy pula. Dari sini, hal yang paling ditakutkan adalah timbulnya sifat ‘lesbian’. Hal ini tentunya sangat tidak diinginkan.
Anak yang tomboy juga bisa disebabkan oleh kurangnya perhatian dari orang tua. Misalnya, orang tua membiarkan anaknya bersikap seperti itu, jadi sang anak merasa dia tidak dipedulikan lagi oleh orang tuanya. Di sisi lain, ada juga anak yang ingin mencari perhatian orang tuanya, jadi anak ini bertingkah macam-macam.
Dalam perkembangannya, seorang anak akan menginjak remaja dimana dimulai proses kehidupan baru. Dalam proses ini anak remaja akan mengalami berbagai konflik dalam batinnya. Peran orang tua, dan khususnya teman sangat berpengaruh bagi si anak. Terkhususnya bagi anak yang broken home, psikisnya pasti akan terguncang dan perlu adanya sandaran yang kokoh agar dia tidak jatuh ke jurang yang menyesatkan dan menyakitkan.
No comments:
Post a Comment